PANCASILA AND RADICALISM: PANCASILA ENCULTURATION STRATEGIES AS RADICAL MOVEMENT PREVENTIONS
Abstract
Indonesia has defined Pancasila as nation’s ideology which taught people to live with tolerance. Most Indonesian people embraced Islam and some sects such as salafi, wahabi, jama’ah tabligh, ikhwanul muslimin, and hizbut tahrir which offer alternative for Muslim to know and understand in practising Islamic values individually, group or country (Daulah Isamiyah). The emergence of those various teachings organizations become Islam dynamic. Religion (Islam)-based Radicalism movement is deemed to contradict the state ideology, Pancasila. This article tries to examine organizations or Islamic movement which should be tolerable, respect (lakum dinukum waliyadin), and keep the sovereignty of state. Thus, any Islamic movements that are not based on those principles are convinced that they do not come from Indonesian which is identical with local wisdom and plurality.
Keywords: ideology, Pancasila, radicalism, Islam, terrorism
Full Text:
PDFReferences
Ali, Said, As’ad, 2010, Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Bangsa, Pustaka LP3ES, Jakarta
Ali Shari‘ati, Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam, ed. oleh Syafiq Basri dan Haidar Bagir, 5 ed. (Bandung: Mizan, 1993).
Bahtiar Effendi dan Hendro Prasetyo, ed., Radikalisme Agama (Jakarta: PPIM-IAIN, 1998)
Blaike, Norman, 2000, Designing Social Research, Polity Press, England
Bourchier, David, 2007, Pancasila Versi Orde Baru dan Asa Muasal Negara Organis (integralistik), Diterbitkan atas Kerjasama PSP UGM, PSSAT UGM dan P2D Jakarta, Aditya Media, Yogyakarta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Fukuyama, Francis, 2005, Guncangan Besar, Kodrat Manusia dan Tata Sosial Baru, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1995).
J.B. Banawiratma, Bersama Saudara-Saudari Beriman Lain: Perspektif Gereja Katolik, in Dialog: Kritik dan Identitas Agama (Yogyakarta: Dian Interfidei, 1993)
Johnson, Paul, Doyle, 1994, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kaelan, MS, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Machasin, “Fundamentalisme dan Terorisme”, dalam A. Maftuh Abegebriel, dkk (Ed)., Negara Tuhan: The Thematic Encyclopedia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).
Mark Jurgensmayer, Terror in the Mind of God: The Global Rise of Religious Violence (California: University of California Press, 2001), 14-15; James M. Lutz dan Brenda J. Luts, Global Terrorism (London: Routledge, 2004).
Marx Juergensmeyer, Teror Atas Nama Tuhan : Kebangkitan Global kekerasan Agama (Jakarta: Nizam Press & Anima Publishing, 2002)
Muh. Khamdan, Bina Damai Terorisme (Kudus: Parist, 2015),
Peursen, Van, Dr, Prof, 1985, Strategi Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta
Ritzer, George, 2003, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Silverman, David, 2005, Doing Qualitative Research Second Edition, Sage Publication Ltd, California
Suwandi, dan Basrowi, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Rineka Cipta, Jakarta
Suartiningsih, Agnes, 2004, Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Institusi Lokal, Yogyakarta, Aditya Media bekerjasama dengan Jurusan Sosiatri Fisipol UGM
Soekarno, Ir, 2013, Pancasila Dasar Negara: Kursus Pancasila, PSP Pres, Yogyakarta
Usman, Sunyoto, 2003, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
__________, 2008, Pancasila dan Islam: Perdebatan Antar Parpol Dalam Menyusun Dasa Negara di Dewan Konstituante, Diterbitkan atas Kerjasama PSP UGM dan TIFA Faoundation, Baur Publisihing.
DOI: https://doi.org/10.20884/1.jdh.2018.18.1.1686
Refbacks
- There are currently no refbacks.