The Authority of Local Governments in Establishing Public Burial Land in the Spatial Planning of Urban Areas Purwokerto

Amardyasta Galih Pratama, Sri Wahyu Handayani, Sri Hartini, Siti Kunarti

Abstract


The handover of the authority of the central government to the local government as a form of decentralization in the unitary state in the field of spatial planning, especially green open space in the form of burial land in the Banyumas Regency area, can be said to have not been effective in utilization and management like other forms of green open space. This is because it is not in accordance with the application of spatial planning as a form of green open space because there are discrepancies in its application to regional regulations that are not in line with higher regulations. This research uses a statutory and conceptual approach method with normative juridical research specifications. Using secondary data sources are then analyzed using deductive methods. Based on the results of the study, it can be concluded that there are deviations in legal norms in the content material for the management of burial land in Article 5 paragraph (3) of Banyumas Regency Regional Regulation Number 2 of 2014 concerning Burial Place Management which is contrary to Chapter II of the Provision of Green Open Space in Urban Areas in Green Open Spaces certain functions in Cemeteries listed in the Regulation of the Minister of Public Works Number 5 of 2008 concerning Guidelines for Provision and  Utilization of Green Open Space in Urban Areas.

Keywords: Decentralization, Green Open Space, Burial Land

Full Text:


PDF View

References


Adi, R. (2004). Metodelogi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.

Arba. (2017). Hukum Tata Ruang dan Tata Guna Tanah (Prinsip-Prinsip Hukum Perencanaan Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah). Jakarta: Sinar Grafika.

Arba, H. M. (2019). Hukum Tata Ruang dan Tata Guna Tanah (Prinsip-Prinsip Hukum Perencanaan Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah). Jakarta: Sinar Grafika.

Aswad. (2004). Studi Konsep Pengembangan Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Pusat Kota Pangkalan Bun Kalimantan Timur. Jurnal ASPI, 3, 58–79.

Bachtiar. (2018). Metode Penelitian Hukum. Pamulang: UNPAM PRESS.

Hadjon, P. (1993). Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction to the Indonesian Administrative Law). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, dan Penggunaannya Dalam Penalaran dan Argumentasi Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(3).

Is, M. S. dan K. B. (2021). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Kencana.

Paramesti, N. P. D. (2016). Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Dalam Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Poltikologi, 3(1), 1–10.

Ridwan, J. (2008). Aspek Kebijaksanaan Hukum Penatagunaan Tanah & Penataan Ruang. Jakarta: Sinar Grafika.

Sunggono, B. (2016). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.

Supriatna, J. (2021). Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wicaksono, D. A. dan F. R. (2020). Penafsiran terhadap Kewenangan Mengatur Pemerintahan Daerah dalam Melaksanakan Urusan Pemerintahan melalui Pembentukan Peraturan Daerah. Negara Hukum, 11(2), 232.

Wulandari, A. (2014). Kajian Potensi Pemakaman Sebagai Ruang Terbuka Hijau Perkotaan, Studi Kasus: TPU Kota Pontianak. Langkau Betang, 1(2), 55.




DOI: http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2021.21.2.3438

Refbacks






JURNAL DINAMIKA HUKUM Indexed by :
Crossref logo

 
Jurnal Dinamika Hukum
Faculty of Law, Universitas Jenderal SoedirmanCopyright of Jurnal Dinamika Hukum
Yustisia IV Building, Law Journal CenterISSN 2407-6562 (Online) ISSN 1410-0797 (Print)
Purwokerto, Central Java, Indonesia, 53122JDH is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License